Riwayat Hidup Ismail
Marzuki
Ismail Marzuki kelahiran kampung Kwitang, Jakarta Pusat,
pada tahun 1914 ini menciptakan sekitar 250 lagu. Karya-karyanya sampai hari
ini masih sering terdengar, antara lain Juwita Malam, Sepasang Mata Bola,
Selendang Sutera, Sabda Alam,
dan Indonesia Pusaka. Pada tahun 1931, Maing– sapaan akrab Ismail Marzuki–
memulai menciptakan lagu “O Sarinah” yang menggambarkan suatu kondisi kehidupan
bangsa yang tertindas.
Komponis pelopor yang wafat 25 Mei 1958, ini telah melahirkan
lagu-lagu kepahlawanan, yang menggugah jiwa nasionalisme. Maestro musik ini
menyandang predikat komponis pejuang legendaris Indonesia.
Sejak tahun 1930-an hingga 1950-an, dia menciptakan sekitar
dua ratus lima puluh lagu dengan berbagai tema dan jenis aliran musik yang memesona. Hingga saat
ini, lagu-lagu karyanya yang abadi masih dikenang dan terus berkumandang di
masyarakat. Dalam dunia seni musik Indonesia, kehadiran putra Betawi ini
mewarnai sejarah dan dinamika pasang surutnya musik Indonesia.
Sebagai komponis, dia dikenal produktif dan pandai melahirkan
karya-karya yang mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Dalam bermusik,
dia mempunyai kebebasan berekspresi, leluasa bergerak dari satu jenis aliran
musik ke jenis aliran musik yang lain. Ia juga punya kemampuan menangkap inspirasi lagunya dengan beragam tema.
Keterpesonaan Ismail Marzuki pada sisi-sisi romantisme masa
perjuangan melahirkan lagu-lagu bertema cinta dan perjuangan. Meski lagu-lagu
karyanya tampak sederhana, syairnya sangat kuat, melodius, dan punya nilai
keabadian. Lagu-lagunya hingga sekarang masih tetap hidup dan disukai
tua dan muda seperti Sepasang Mata Bola, Selendang Sutra, Melati di Tapal
Batas, Aryati, Jangan Ditanya ke Mana Aku Pergi, Payung Fantasi, Sabda Alam,
Kopral Jono, danSersanMayorku.
Gelar pahlawan nasional dianugerahkan kepadanya bersama lima
putra terbaik bangsa lainnya, yakni Maskoen Soemadiredja, Andi Mappanyukki,
Raja Ali Haji, KH. Achmad Ri’fai, dan Gatot Mangkoepradja. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menganugerahkan dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10
November, di Istana Negara Rabu (10/11/2004).
Ismail Marzuki memang seorang komponis besar yang sampai saat
ini boleh jadi belum ada yang dapat menggantikannya. Karena itu, memang sudah
layak diberikan penghormatan padanya sebagai pahlawan nasional.
Karya-karya
Ismail Marzuki memang kaya, baik soal melodi maupun liriknya. Ia pun
mencipta lagu dengan bermacam warna, salah satunya keroncong, di antaranya
Bandung Selatan di Waktu Malam dan Selamat Datang Pahlawan Muda.
Lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki
1.
Rayuan
Pulau Kelapa (1944)
2.
Gugur
Bunga (1945)
3.
Halo-Halo
Bandung (1946)
4.
Selendang
Sutera (1946)
5.
Sepasang
Mata Bola (1946)
6.
Melati
di Tapal Batas (1947).
7.
Aryati
8.
Wanita
9.
Bandung
Selatan di Waktu Malam (1948)
10.
O
Sarinah (1931)
11.
Keroncong
Serenata
12.
Kasim
Baba
13.
Bandaneira
14.
Lenggang
Bandung
15.
Sampul
Surat
16.
Karangan
Bunga dari Selatan
17.
Selamat
Datang Pahlawan Muda (1949)
18.
Juwita
Malam
19.
Sabda
Alam
20.
Roselani
21.
Rindu
Malam
22.
Indonesia
Pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar